11 Oktober 2016 “Kenapa harus berlari?, kalau jalan saja bisa sampai” Matematika, pelajaran yang sejak dulu tidak pernah bersahab...

MATEMATIKA 1

11 Oktober 2016

“Kenapa harus berlari?, kalau jalan saja bisa sampai”

Matematika, pelajaran yang sejak dulu tidak pernah bersahabat dengan baik oleh otakku, entah mengapa setiap mendengar kata matematika tubuh ini seakan lemas, mata berkunang kunang, kepala pening dan dilanjutkan dengan muntaber ditempat,-_- oke ini lebay.

Namun ini beneran dari dulu aku tidak pernah mengerti tentang matematika, bagiku pelajaran matematika itu seperti wanita, mereka adalah 2 hal yang sama sama tidak bisa dimengerti. Seteliti apapun kita mengerjakannya hasilnya tetap saja akan salah, sama halnya sepertii wanita semengerti apapun kita kepadanya, seperhatian apapun kita terhadapnya Kita akan terus salah dimata mereka, seperti “kamu itu tidak pekka” lah ini pasti sicewek pemain COC, “kamu itu harusnya mengerti aku” ini pasti ceweknya sambil nyanyi cobalah mengertinya NOAH, ada lagi “kamu nuruti perkataanku atau turunin aku disisni sekarang” ini pasti sicewek marah marahnya di akhir bulan, dan yang terakhir; “Mas aku telat” ah yang ini siapapun laki laki yang mendengar kata kata menyeramkan ini pasti akan langsung memilih untuk gantung diri dari pada lari, dasar laki laki.

Seperti hari ini, keadaan kelas saat mata kuliah matematika tampak begitu mencekam, bau kemenyan nampak menyebar kepenjuru sudut kelas, wajah wajah para cowok tak bernyawa seakan dipaksa mengikuti pelajaran cuci otak berkedok matematika,  kami para mahasiswa cowok terjebak di dalam ruangan dengan lebar 8 x 5 meter ini hanya untuk mendengar dan melihat segerombolan angka yang entah itu berasal dari galaksi mana, iya bagi kaum kami matematika seperti musuh besar yang datang tiap minggunya, inggat datangnya cuman tiap minggu bukan tiap bulan pfft. Dibandingkan para mahasiswa cewek yang dengan sangat rajin mencatat dan amat memperhatikan dosen menerangkan materi, kami para cowok hanya bisa melongo dan garuk garuk ketombe dikepala seakan materi yang diterangkan enggan sebentar saja mampir kedalam otak.

diantara kami ada yang pura pura nulis walaupun sebenarnya sedang menggambar dragon ball lengkap beserta ketujuh bola babinya, ada yang pura pura mengangguk angguk seakan mengartikan paham padahal lagi kesurupan setan dugem, ada juga si Faisol temanku yang paling konyol ini malah memilih browsing surat yasin dibandingkan nyari rumus algoritma di internet, benar benar mahasiswa yang soleha. ada juga si Ivan yang duduk paling pojok dengan mulut keluar busa seakan keracunan rumus pitagoras yang tidak dimengertinya. Sedangkan aku tetap duduk ditempatku dengan tatapan kedepan seakan paham, tatapan yang seakan akan mengerti walaupun sebenarnya hanya cuman sok-sok an doang.


pan sudah aku jelasin dari awal, matematika itu pelajaran yang paling tidak aku pahami bukanya malas untuk belajar untuk bisa paham cuman sekeras apapun aku mencoba hasilnya akan tetap sama, aku tidak bisa, aku gagal, seperti sekarang padamupun aku mundur, padamu aku menyerah, karena kamu adalah, Pelajaran Matematikaku.

0 komentar: